BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dalam hidup didunia ini, setiap manusia
pasti akan mendapat masalah. Untuk itu manusia perlu pedoman agar tidak
tersesat atau salah melangkah. Di dunia ini ada banyak agama yang dianut oleh
manusia, tak terkecuali di Indonesia. Indonesia sendiri Negara yang akan
keragaman suku, ras, etnis, kebudayaan bahkan agama. Ada 6 agama yang diakui di
Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindhu, Budha dan Khong Hu Cu. Perlu adanya
pemersatu di Indonesia agar tidak terjadi perpecahan contohnya bhineka tunggal ika.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Agama dan Masyarakat
A) Pengertian agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip
kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya
dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan
kepercayaan tersebut. Di Indonesia ada 6 agama yang resmi diakui yaitu agama
Islam, Kristen, Katolik, Hindhu, Budha dan Khong Hu Cu. Atau jika di persentase
berdasarkan data tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan
untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan
kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya” atau dalam Penetapan Presiden No 1 tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan
dan/atau Penodaan Agama pasal 1 juga disebutkan bahwa “Agama-agama yang dipeluk
oleh penduduk di Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan
Khong Hu Cu (Confusius)”.
Berikut
adalah sedikit penjelasan tentang agama yang di Indonesia
1. Islam
Indonesia
merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, dengan 88% dari
jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam. Mayoritas Muslim dapat dijumpai
di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan Sumatera. Masuknya agama islam
ke Indonesia melalui perdagangan.
2. Hindhu
Kebudayaan
dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi, bersamaan waktunya
dengan kedatangan agama Buddha, yang kemudian menghasilkan sejumlah kerajaan
Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataram dan Majapahit.
Buddha
merupakan agama tertua kedua di Indonesia, tiba pada sekitar abad keenam
masehi. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu.
Agama
Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad
ketujuh di Sumatera Utara. Dan pada abad ke-14 dan ke-15 telah ada umat Katolik
di Sumatera Selatan. Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa
Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah.
Kristen
Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC), pada
sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mengutuk paham Katolik dengan sukses
berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia.Agama ini
berkembang dengan sangat pesat di abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan
para misionaris dari Eopa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah
barat Papua dan lebih sedikit di kepulauan Sunda.
Agama
Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa
dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di
kepulauan Nusantara. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitik
beratkan pada kepercayaan dan praktik yang individual.
b)
Fungsi dan peran
Agama dalam bermasyarakat
Bicara soal agama banyak sekali fungsi dari agama,
berikut adalah Fungsi Agama menurut Prof.Dr.H. Jalaluddin ada 8 yaitu:
Agama memberi penganjaran kepada kita
tentang sejarah agama.
Agama
memberi kita pedoman agar kita melakukan perbuatan yang terpuji. yang membuat
hidup kita selamat didunia dan diahkirat.
Agama
menuntun seorang/sekelompok orang yang bersalah atau berdosa mencapai kedamaian
batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka
harus bertaubat dan mengubah cara hidup.
iv) Fungsi Kontrol Sosial
Agama
membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah sosial seperti,
kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan.
v) Fungsi mumupuk Persaudaraan
Agama
mengajarkan untuk hidup saling tolong-menolong
maka akan membangun hubungan persaudaraan yang kokoh.
Agama
dapat mengubah kehidupan pribadi seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru.
Agama
mengajarkan untuk bekerja produktif dan inovatif bukan hanya bagi diri sendiri
tetapi juga bagi orang lain.
viii) Fungsi Sumbimatif (bersifat perubahan emosi)
Agama
mengajarkan untuk mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat
agamawi, melainkan juga bersifat duniawi.
Karena kebebasan individu memeluk agama di Indonesia,
justru makin membuat banyak ajaran-ajaran baru masuk ke Indonesia dan banyak
juga aliran-aliran sesat yang tumbuh di lingkungan masyarakat seperti contoh
kasus lia eden dibawah ini:
(aan/nrl) :
Lia Eden Hadapi Pledoi, Pendukung Usung Tongkat Wahyu
Senin,
25 Mei 2009 16:04 WIB
Jakarta -
Sidang pemimpin sekte 'Kerajaan Tuhan' Lia Eden memasuki agenda pembacaan
pledoi. Puluhan pengikut Lia Eden turut menyaksikan jalannya sidang sambil
mengusung peti berisi tongkat wahyu dan mahkota.
Sidang Lia Eden digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Jalan Gadjah
Mada, Jakarta, Senin (25/5/2009).
2 Orang tampak membawa peti besar warna hijau tua dan 1 orang perempuan tampak
membawa peti kecil warna coklat.
"Ini isinya tongkat wahyu. Yang coklat itu crown (mahkota)," kata
salah seorang pengikut Lia Eden.
Pengikut Lia lalu masuk ke ruang sidang Profesor R Oemar Senoadji sejak pukul
15.50 WIB. Peti tersebut pun diletakkan di dalam ruangan. Pengikut Lia juga
berdoa sebelum sidang dimulai.
Lia Eden tampak mengenakan baju putih. Sidang hingga pukul 16.00 WIB belum juga
dimulai.
Dari contoh kasus diatas sebagai bukti bahwa semakin hari
semakin banyak saja penyimpangan-penyimpangan agama dalam masyarakat. Itu hanya
satu dari sekian banyak kasus yang terjadi di Indonesia. Untuk itu masyarakat
patut waspada terhadap aliran-aliran sesat yang terjadi di Indonesia. Apabila ada
ritual-ritual yang diluar nalar yang tidak masuk akal kita seharusnya sudah
dapat sadar bahwa aliran tersebut adalah aliran sesaat. Sebaiknya kita menjauh
dari komunitas tersebut dan melaporkan pada pihak berwenang untuk mengurus
aliran tersebut.
BAB III
PENUTUP
Ø Kesimpulan
Di zaman yang modern ini, peran agama sangat
dibutuhkan. Peran agama disini sebagai pedoman manusia atau bahkan masyarakat agar
tidak tersesat kepada aliran-aliran yang tidak jelas asal muasalnya dan tetap
kepada jalan yang benar. Jika di dunia ini tidak ada agama, justru bisa hancur
dengan sekejap saja. Jadi agama itu sangat penting untuk manusia baik dalam hidup
didunia ataupun hidup di akhirat nanti.
Jaga lah persatuan dan kesatuan antar suku,
ras, bahkan agama, dengan saling menghargai dan tidak saling memprovokator. Dengan
meninggikan rasa toleransi kita terhadap
sesama slogan Indonesia yang berbunyi “bhineka
tugal ika” pun dapat dengan mudah terwujud.