Manusia merupakan makhluk
sosial, yang dimana setiap orang didunia ini pasti membutuhkan pertolongan satu
sama lain. oleh karena itu, manusia diharuskan memiliki sifat menghargai orang
lain agar dunia ini selalu aman dan damai. Disini Saya akan berbagi beberapa
pengalaman saya tentang menghargai orang lain/toleran.
Bicara mengenai pengalaman
dalam hal menghargai orang lain, saya memiliki banyak pengalaman tersebut.
misalnya saja untuk hal yang lebih dekat sikap menghargai orang lain di
lingkungan keluarga saya. contohnya seperti patuh terhadap orang tua meskipun
terkadang saya juga membangkang dulunya. Namun, setelah meninggalnya ayah di
bulan juni 2016, itu rasanya seperti hukuman untuk saya agar sadar dan selalu
patuh terhadap orang tua saya. Karena itu saya bertekad untuk memperbaiki
semuanya. saya mencoba untuk patuh terhadap ibu saya, mencoba untuk
mengantarkan ibu saya kepasar, membelikan makanan, ziarah ke makam ayah saya,
dan lain-lain. Untuk saat ini mungkin hanya itu hal yang saya bisa berikan kepada
prang tua saya. Tapi Jika suatu hari nanti saya berhasil, saya ingin sekali
memberangkatkan orang tua(ibu) saya ke tanah suci dengan hasil yang saya buat
sebagai bentuk bakti saya kepada orang tua dan selalu menghargai orang lain
khusunya orang tua.
Pengalaman berikutnya mungkin
menghargai orang lain terhadap teman. Disini saya pernah mendapat sebuah
pelajaran karena tidak menghargai teman saya. Pada waktu smp saya setiap sore
selalu bermain bola dengan teman-teman saya dilapangan daerah tebet Jakarta selatan.
saya dan teman-teman harus menggunakan sepeda agar lebih cepat. Untuk mencapai
kelapangan tersebut, kami harus melewati jembatan penyebrangan karena letaknya
bersebangan dengan rumah kami. Ketika dijembatan penyebrangan biasanya kami
hanya menuntun sepeda kami. Namun ada suatu dimana saya tidak menuntun sepeda,
melainkan saya mengendarai sepeda di jembatan penyebrangan. Ketika itu, teman
saya melarang saya untuk mengendarai
sepeda di jembatan penyebrangan. Tetapi, saya menghiraukan apa yang diucapkan
teman saya. Ketika hendak melewati turunan saya tetap mengendarai sepeda
tersebut dengan percaya rem sepeda tersebut kuat dalam menghadapi turunan
jembatan itu. Akan tetapi rem sepeda tersebut ternyata tidak kuat. Akibatnya,
yang terjadi saya menurunin jembatan tersebut dengan kecepatan tinggi. Pada
Akhirnya saya terjatuh menabrak trotoar dijembatan dan terpental. Beruntungnya,
saat itu didepan trotoar terdapat rumput yang dapat menahan tubuh saya. Usai
saya tergeletak dirumput pun banyak orang-orang dan teman-teman saya bermain
bola yang sigap memberikan pertolongan Sehingga pada saat itu, saya tidak
mengalami cidera yang cukup parah. Hanya mengelami beberapa keseleo-keseleo di
bagian tangan saya. Pengalaman diatas memberikan pelajaran yang cukup banyak untuk
selalu menghargai orang lain khususnya teman. Andai saja ketika itu, saya
mendengarkan apa yang diucapkan teman saya agar tidak mengendarai sepeda di
jembatan penyebrangan dan menuntun sepeda terrsebut sama seperti teman-teman
yang lain. Mungkin kecelakaan itu tidak akan terjadi.
Pengalaman saya menghargai
orang lain selanjutnya adalah meminjamkan uang kepada teman saya, saya memiliki
banyak teman dan saya berusaha untuk tidak memiliki musuh. Saya berusaha
membantu teman saya, semampu saya apabila teman saya membutuhkan pertolongan
seperti meminjam uang. Pernah suatu ketika teman saya membutuhkan uang dan dia
meminta saya untuk meminjamkan uang. Kebetulan pada saat itu memang saya sedang
mempunyai uang dan saya pinjamkan uang saya ke teman saya. Dia berjanji akan
mengambalikannya nanti jika punya uang nanti. Setelah beberapa lama kemudian
saya lupa membawa dompet ke sekolah. pada saat jam istirahat sekolah pun perut
saya kelaparan. Namun saya berusaha untuk menahan lapar. Saya mencoba menahan
lapar pada saat itu dengan bermain-main hp saja dikelas sambil meminum air yang
saya bawa. Pada saat saya menahan lapar saya, teman saya yang saya pinjamkan
uang pada waktu itu membayar hutangnya. Tentunya saya sangat bersyukur ketika
itu, karna saya bisa makan meskipun tidak membawa uang. Saya tidak menyangka
akan kejadian itu. Oleh karena itu, berdasarkan pengalaman diatas adalah jangan
ragu memberikan pertolongan kepada siapapun termasuk teman kita. Karena suatu
saat pasti aka nada hikmah yang didapat dikemudian harinya.
Dari beberapa pengalaman
diatas, saya memiliki beberapa kesimpulan. Pada Pengalaman pertama, hikmah yang
saya dapatkan adalah untuk selalu patuh dan berbakti pada orang tua khusunya
ibu sebelum menyesal dikemudian harinya. Saya tidak ingin menyesal seperti saya
menyesal atas kepergian ayah saya. Karena penyesalan akan selalu hadir pada
suatu hari nanti. Pada pengalaman kedua, hikmah yang saya ambil adalah
mendengarkan apa yang orang ucapkan kepada kita. Meskipun dia hanya teman yang
usianya lebih muda dari kita. Sedangkan pada pengalaman ketiga, hikmah yang
saya dapatkan adalah membantu teman yang sedang sedang mengalami kesulitan karena
kita juga nanti akan butuh bantuan teman kita.
Sumber Image
http://www.levrykurniawan.com/wp-content/uploads/2013/07/Pengalaman-300x199.jpg